Jumat, 24 Juli 2015


Sekarang panggilannya bukan aku dan kamu lagi
Jarak antara kita sudah semakin dekat
Semoga keduanya bisa melewati rintangan yang menghadang
Karena aku yakin, dialah pilihan yang paling tepat

Layaknya orang yang sedang kasmaran
Masing - masing pasangan mempunyai panggilan khas
Contohnya saja My Lovely,,,, itu panggilan sayang seorang sahabat terhadap pacarnya
Bagiku panggilan sayang itu yang wajar saja
"Ayah dan Bunda" itu juga termasuk panggilan sayang
Namun belum cocok karna kita berdua belum resmi mengikat janji
Sehidup semati. . . . . .

Aku berasal dari sunda dan dia pun sama
Aku pikir,,,, cukup dengan panggilan "Neng sareng Aa"
Aa nyaah pisan ka Neng

Sumber gambar = Fakta unik tentang cinta

Selasa, 26 November 2013

REGGAE nd RASTA

REGGAE Dan RASTA

Add caption


 Reggae nd Rasta
      Di Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta. Padahal, reggae dan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. "Reggae adalah nama genre musik, sedangkan rasta atau singkatan dari rastafari adalah sebuah pilihan jalan hidup, way of life,"di balik in
gar-bingar dan  yang dibawa reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musik tersebut. Dan stigma tersebut turut melekat pada filosofi rasta itu sendiri. "Di sini, penggemar musik reggae, atau sering salah kaprah disebut rastafarian, diidentikkan dengan pengisap ganja dan bergaya hidup semaunya, tanpa tujuan. Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidup bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas. Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging, dan bahkan mengisap rokok. "Para anggota The Wailers (band asli Bob Marley) tidak ada yang merokok. Merokok menyalahi ajaran rastafari.
Pemusik Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel nama Rastafara, tetapi dia bukan seorang penganut rasta. Tony mencoba memahami ajaran rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satu hakikat filosofi, yakni cinta damai. "Yang saya ikuti cuma cinta damai itu," tutur Tony yang tidak mau menyentuh ganja itu.
Namun, meski tidak memahami dan menjalankan seluruh filosofi rastafari, para penggemar dan pelaku reggae di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di balik musik yang mereka cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi musik reggae (dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarik mempelajari filosofi dan ajaran nya.

Reggae,Menggugat Kekuasaan manusia taerhadap Dunia

Reggae,Menggugat Kekuasaan manusia taerhadap Dunia

Setiap manusia memiliki hasrat untuk menciptakan musik yang begitu indah, seperti halnya Tuhan yang kerap membiaskan keindahan dalam ciptaan-ciptaan-Nya. Sayangnya, reggae datang kepada-Nya di kemudian waktu. Sementara waktu itu pula, reggae tidak hanya muncul sebagai format musik yang indah, yang juga dapat disadari menjadi sebagai bagian dari gaya hidup. Ia tentu saja kerap menuntut perenungan sang pengusungnya umtuk tetap mencari hal-hal terbaru yang terkait dengan dinamika hubungan sosial dan aspek mistik yang dimunculkan dari reggae.

Reggae bermula sebagai musik penghantar pesan, menghibur orang lain dan demi keriangan yang ingin dipersembahkannya. Hingga sekarang, sebagaimana dengan musik-musik lainnya, ia tidak menghilangkan persembahan rasa dan selalu menghubungkan rasa itu dengan akarnya. Reggae adalah genre musik yang menggema tanpa lingkup yang membatasinya. Kekayaan musik ini telah diterima penggemarnya hampir di semua belahan bumi.
Reggae tidak akan pernah membosankan atau melepaskan dirinya dari isu sosial. Ia akan selalu dipenuhi oleh materi-materi baru atau talenta yang dimiliki oleh sang musisi dan tentunya dengan kualitas-kualitas yang konsisten. Pada akhirnya, telah terbukti bahwa reggae telah diterima begitu lama oleh penikmatnya dari segala umur dan dimanapun ia bergema telah membuktikan kualitas terbaiknya diantara kelas-kelas musik dunia.
Lantas bagaimana dengan pergerakan reggae di Indonesia?
Tumbuh kembangnya reggae di Indonesia pada umumnya hampir senasib dengan negara-negara lain. Reggae datang dan didendangkan di telinga kita karena kesederhanaannya yang mudah untuk kita terima dan sudah tentu ia telah menjadi komoditas yang tetap diperhitungkan dalam industri musik. Perkembangannya memang belum merata di tiap-tiap daerah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena porsinya yang kurang dalam pemberitaan media. Namun para pengusung gerakan positif ini masih dapat kita temukan di rak-rak CD toko musik atau pun di dunia maya dan nyata. Reggae telah hadir di Indonesia bahkan sebelum kita mengetahuinya.
Sebagai mananya di Indonesia, kita tumbuh di dalam masyarakat yang berkelas-kelas dengan nilai keadilan sosial yang hanya menguntungkan kelas-kelas tertentu. Sementara itu pula, agama tidak lagi melulu menjadi pembebas dari kedunguan dan masalah sosial kita. Hal ini dikarenakan banyaknya oknum-oknum menggunakan agama sebagai alat untuk mengeksploitasi atau bahkan menteror dan membunuh. Kita semakin jarang berpikir dan berbuat adil antar sesama, kita justru ingin diperlakukan yang adil oleh orang lain. Menghina, menghasut, menghujat dan menghukum dengan menyampingkan aspek kebijaksanaan adalah pemandangan yang khas terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Penyebabnya sangat bermacam-macam, yang diantaranya adalah pengaruh siaran TV atau media-media lainnya yang telah ikut menyuburkan perilaku keliru itu. Juga dunia pendidikan kita yang tidak berfungsi dengan baik, yang hanya menciptakan pengangguran dan mental buruh belaka. Dan yang paling utama, tentu saja sistem politik kita yang kerap menciptakan sekat-sekat sosial itu. Masa depan generasi kita dapat dimengerti sebagai kengerian hidup yang harus mereka hadapi tanpa dapat dimengerti oleh mereka untuk menjadi berguna bagi sesama (bandingkan dengan hewan liar yang hidup selaras dengan lingkungan penyokongnya).
Dan reggae bisa menjadi salah satu alternatif untuk memecah kebuntuan itu. Pertama kali yang harus dilakukan dalam gerakan positif ini tentu saja dengan berhenti merusak hidup. Dalam reggae kita diajarkan untuk mengajarkan kembali tentang kepentingan semua makhluk untuk hidup dengan layak. Keselarasan dalam hidup bersosial adalah energi utama yang tidak dapat tergantikan oleh apapun, dan tentunya kita diperbolehkan untuk berbeda agama dan keyakinan apapun karena pada dasarnya kita berpijak pada bumi yang sama dan menatap langit yang sama. Lalu bagaimana dengan kepemimpinan? Tentu saja kepemimpinan tetap dapat dilakukan selama itu mengarah atau menuju pada kehidupan yang lebih baik.
Peran sang maestro Robert ‘Bob’ Marley sebagai penghubung bagi pergerakan reggae di dunia turut diidolakan di Indonesia, yang terbukti dari pemahaman masyarakat kita pada umumnya yang selalu merekatkan reggae dengan namanya. Marley, sebagaimana ia dikenal di negara lainnya, adalah manusia penting bagi pergerakan reggae di Indonesia. Karya-karya Marley kerap menggambarkan tentang cinta antar sesama dan persamaan hak hidup yang mana gambaran ini sering kali pula kita harapkan muncul setiap harinya. Tema musiknya yang menuju satu Tuhan, satu bumi dan satu derita adalah pondasi yang mengangkat reggae mencuat sebagai penggugat kekuasaan manusia atas dunia.

Di terbit oleh: http//www.qrayrastaman.blogspot.com

Salam Damai

Salam Damai

Apa sich reggae itu,rasta,gimbal,merah kuning ijo itu? 


   Reggae itu musik..musik yg asik seasik-asik…walaumasih banyak anggapan salah yang bilang reggae itu identik sama ganja..reggae nggak harus rasta dan rasta nggak harus reggae….
kalo gimbal itu jenis model rambut..walau banyak yang bilang gimbal itu  kumuh,urakan,nggak terurus, tapi sbenernya ngggak gitu..cuman anggapan orang aj yang salah…
rasta..adalah kaum rastafari/rastafarian yg menggunakan rasta dalam kebudayaan mereka…gara-gara reggae terkenal dari jamaica yang ada bukan berarti reggae harus selalu nge ganja?????

itu cuman pendapat…
yang paling penting
salam damai aja
Ada juga yg berpendapat seperti ini :
Rhesa : 
reggae : sebuah genre music yg lahir di jamaica .
rasta : kepercayaan/gerakan agama baru.
gimbal : 1.model rambut
2.kaum rasta selalu mengikat rambut nya(dread lock)
bukan merah,kuning,hijau tapi “merah,emas,hijau” :
-merah :melambangkan darah para martir
-emas : melambangkan kekayaan dan kemakmuran africa
-hijau : melambangkan tetumbuhan afrika
so , reggae g harus rasta , reggae g harus gimbal , reggae g harus merah emas hijau , reggae g harus bganja,reggae g harus ” yo man ” ,reggae g harus ” jah “, reggae g hanya damai banyak lagu lagu reggae yg meneriakkan pemberontakan.
Pardjoe : 
yang pasti…
reggae bukan dangdut…
rambut gimbal bukan rambut gembel..
daun ganja bukan daun telo….
merah kuning ijo bukan bangjo…
this is my way.. i love my way…
yaaaaman…piss lah..
Teguh :
Kalangan musisi yang bergelut di aliran musik reggae menyayangkan kaum pecinta reggae yang tidak mengerti makna sesungguhnya, musik yang satu ini. Mereka berharap, para pecinta reggae menghayati makna terdalam dari musik yang satu ini agar aliran ini tidak dimanfaatkan untuk menjaring kaum remaja ke arah yang negatif. so gu maw ngerubah image reggae yg identik ma ganja….
biarpun lambangnya ganja gk harus qta ngganja jg…

Kamis, 07 November 2013

Cerita Lucu :D

Cerita Kancil dan Kura-kura, Story of Deer and Turtles


Cerita Kancil dan Kura-kura


Suatu hari diadakan perlombaan balap lari antara kancil dan kura-kura. Kancil mendapat sambutan yang sangat luar biasa. Semua penonton menyanjung kehebatan kancil dan yakin bahwa kancil yang akan memenangkan perlombaan. Sementara itu, kura-kura justru diolok-olok dan ditertawakan. Pikir penonton, mana mungkin kura-kura yang berjalan lambat itu bisa menang dari kancil yang berlari sangat lincah? Tapi kura-kura tidak peduli dengan ejekan tersebut.

Pertandingan pun segera dimulai. Terdengar tembakan, doorr! Kancil pun melesat meninggalkan kura-kura yang berjalan lambat di belakangnya. Karena berpikir tidak mungkin kira-kura akan menyusulnya, kancil memutuskan untuk beristirahat sebentar di bawah sebuah pohon. Karena angin berhembus sepoi-sepoi, kancil akhirnya ketiduran. Sementara kura-kura yang berjuang sedikit demi sedikit dengan langkahnya yang kecil itu, akhirnya bisa melewati kancil dan sampai lebih dulu di garis finish.




Story of Deer and Turtles


A race day race was held between deer and turtlesMouse Deer receivedincredibleAll spectators lauding the greatness of deer and deer are confident that will win the raceMeanwhile, the tortoise even mocked and ridiculed.Thought the audiencewhich may be a turtle running slow it can be won from thedeer that ran very agileBut the turtles are not concerned with such derision.

The match was about to beginThere was a shotdoorrMouse Deer was shotleaving a turtle who walked slowly behind himBecause it is impossible to thinkabout going to catch turtlesdeer decided to take a break under a treeBecause the wind blowing breezedeer finally fell asleepWhile the turtles are struggling a little with a small stepfinally get past the deer and got there first at the finish line.

Biografi

Biografi Adhan RayValdo (Q-Ray)

Berawal dari keisengan & banci tampil, Erix mengajak Ari & Dori untuk memikat lawan jenis dengan nge-jam di sebuah event di malam pergantian tahun. Aplaus segelintir orang yang memadati Java Café Yogya menggema setiap lagu... selesai dimainkan.
Setelah itu mereka mulai latihan di studio untuk persiapan mengikuti beberapa acara lokal. Anehnya mereka tidak pernah lolos seleksi & berakhir sebagai penggembira. Merasa dendam & tak puas sebagai penonton, mereka merubah strategi dengan membuat 2 lagu demo, setelah itu melakukan pendekatan ke radio-radio. Alhasil 2 lagu mereka sukses diputar di radio-radio & berbuah album kompilasi. Berkat lagu yang tiap pagi siang & malam mereka request sendiri di radio sebagai pancingan, Yogyakarta pun pelan-pelan mulai mengenal Endank Soekamti sampai akhirnya tiba juga banyak orang suka & me-request lagu mereka.. Boomm!!! 6 bulan menjadi top request. Endank Soekamti meroket di kota sendiri. Mulai dari situ tawaran manggung tidak pernah sepi… Bahkan hampir semua event lokal di kampus-kampus menampilkan mereka sebagai bintang tamu.

Belum puas dengan botol sebagai bayaran, mereka memutuskan untuk berjuang menuju industri musik nasional. Di akhir tahun 2002 mereka mencoba membuat demo secara digital recording di rumah sendiri untuk dikirim ke label-label besar di Jakarta. Karena bosan menunggu tanggapan dari Jakarta, Erix-Dory-Ari melakukan diskusi dengan senior-senior musisi di Yogya, di situlah Pongky Jikustik dan Tony traX terinspirasi untuk membuat sebuah label & merekrut Endank Soekamti sebagai artisnya.